Mengambil pelajaran dari kehidupan manusia. Kurang lebih seperti itu arti "Ngangsu Kawruh Saking Pagesanganipun Manungsa", kalimat dalam Bahasa Jawa yang saya gunakan sebagai pembuka dalam blog ini. Semangat itu pula yang timbul saat blog ini dibuat. Peristiwa yang terjadi dalam hidup manusia, baik yang kita alami sendiri maupun yang dialami oleh orang lain, dapat kita simpulkan dan dapat kita jadikan pelajaran. Peristiwa baik ataupun peristiwa buruk, dapat diambil hikmahnya untuk menjadikan kita manusia yang lebih baik.
Setiap hari kita berinteraksi dengan banyak orang, mengalami berbagai macam peristiwa, melakukan berbagai macam pekerjaan dan kegiatan. Apakah semuanya akan berlalu begitu saja? Tidakkah kita dapat mengambil sesuatu dari yang kita alami? Adakah sesuatu hal baru yang kita ketahui setiap harinya? Terkadang kita menyadari bahwa kita sedang belajar sesuatu, terkadang kita menyadari ada sebuah hikmah yang bisa kita ambil dari sebuah kejadian baik yang terjadi pada diri kita maupun yang terjadi pada orang lain. Namun terkadang pula kita merasa hidup kita hari ini adalah hari kita yang biasanya yang sifatnya rutin dan memang sudah seharusnya berjalan seperti itu. Tidak ada apapun yang kita pelajari hari ini. Benarkah?
Gelas yang telah terisi penuh tidak dapat dituangkan air lagi. Seperti itu pula pelajaran yang kita ambil. Untuk dapat menuangkan kembali air kedalam gelas itu rasanya kita perlu mengosongkan isi gelas tersebut sebagian. Begitu pula dengan pelajaran baru yang kita ambil setiap harinya. Alangkah baiknya jika kita terlebih dahulu merendahkan hati, mengosongkan gelas untuk dapat kita untuk dapat mengambil pelajaran dari sebuah peristiwa, menuangkan kembali air ke dalam gelas.
Kawruh (pelajaran) akan selalu muncul jika kita terus merasa kosong. Jika kita terus merasa kosong, kita akan terus mencari untuk mengisi kekosongan tersebut. Mencari dalam kekosongan dapat saya artikan sebagai perenungan diri. Pernahkah kita berdiam diri sejenak untuk memikirkan kembali setiap peristiwa yang kita alami? Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari peristiwa tersebut? Banyak kawruh yang dapat kita sarikan dari kehidupan kita sehari hari.
Sampai kapan kosong itu akan menjadi penuh? Terkadang tanpa disadari gelas itu penuh. Penuh dengan kesombongan dan perasaan cukup dengan isi yang kita punya. Untuk dapat selalu ngangsu kawruh, diperlukan kelapangan hati dan selalu merasa kurang. Jangan pernah merasa penuh untuk ngangsu kawruh. Manusia selalu belajar dari awal hingga akhir kehidupannya.
Melalui blog ini saya ingin menuangkan kawruh yang saya dapatkan setiap harinya. Saya mengajak kepada siapapun yang membaca tulisan ini untuk menuliskan apapun kawruh yang didapatkan setiap harinya. Dengan menuliskannya, kita bisa membaca kembali kawruh apa yang kita dapatkan setiap harinya dan membantu kita untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Jakarta, 11 Februari 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar